Bahlil Ingatkan Adaro-BUMI: Pesan Kuat yang Tak Boleh Diabaikan!

Co.id Hai semoga hatimu selalu tenang. Detik Ini aku ingin berbagi pengetahuan mengenai internasional yang menarik. Artikel Yang Menjelaskan internasional Bahlil Ingatkan AdaroBUMI Pesan Kuat yang Tak Boleh Diabaikan Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.

Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan perhatian serius kepada perusahaan tambang yang pernah memiliki Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) dan kini telah mendapatkan izin usaha pertambangan khusus (IUPK). Peringatan ini berkaitan dengan kewajiban mereka dalam pengembangan hilirisasi sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba).

Dalam sebuah acara yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 25 November 2024, Bahlil menekankan pentingnya konsistensi dalam menjalankan kewajiban setelah mendapatkan IUPK. Ia menghimbau kepada para pemegang PKP2B untuk tidak mengabaikan syarat utama perpanjangan izin, yakni pembangunan hilirisasi. “Hati-hati pemegang PKP2B, syarat utama PKP2B yang kita lakukan perpanjangan adalah harus membangun hilirisasi,” tegas Bahlil.

Bahlil juga mengingatkan para pelaku usaha untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan antara kesepakatan awal dan pelaksanaan di lapangan. Ia mengangkat contoh proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) yang diinisiasi oleh PT Bukit Asam Tbk, yang hingga kini masih dalam tahap realisasi. Padahal, proyek ini diharapkan dapat menjadi alternatif pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG).

Selain itu, Bahlil yang memiliki pengalaman sebagai Menteri Investasi, mencatat bahwa izin usaha dari beberapa perusahaan, termasuk PT Adaro Energy Tbk dan anak usaha PT Bumi Resources Tbk, Kaltim Prima Coal, telah diperpanjang. Ia menjelaskan bahwa dirinya akan terus memantau pelaksanaan dari izin tambang yang telah diterbitkan. “Hati-hati, karena perjanjian ini saya yang tanda tangan IUPK, waktu saya masih di Kementerian Investasi, tutup Bahlil, menegaskan komitmennya untuk menjalankan pengawasan secara ketat.