Marc Klok dan Ricky Kambuaya: Bintang yang Terpendam di Timnas Indonesia

Co.id Bismillah semoga hari ini istimewa. Di Situs Ini aku ingin berbagi pengetahuan mengenai olahraga yang menarik. Panduan Artikel Tentang olahraga Marc Klok dan Ricky Kambuaya Bintang yang Terpendam di Timnas Indonesia Baca tuntas untuk mendapatkan gambaran sepenuhnya.

Marc Klok menciptakan gol pertamanya di kancah internasional saat Indonesia meraih kemenangan 3-0 atas Chinese Taipei pada leg kedua babak playoff kualifikasi Piala Asia 2023, yang berlangsung pada 11 Oktober 2021. Namun, dengan kebijakan PSSI yang berfokus pada pemain-pemain keturunan melalui program naturalisasi, posisi Klok di lini tengah timnas Indonesia mengalami perubahan dan tidak lagi menjadikannya pilihan utama.

Keberadaan pemain-pemain naturalisasi kini mempengaruhi perannya. Meskipun demikian, dengan kondisi fisik dan keterampilan yang masih terjaga, Klok berharap untuk kembali memperkuat timnas, terutama menjelang pertandingan melawan Jepang yang akan diadakan pada 15 November 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dalam rangka matchday kelima Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Kemenangan atau bahkan hasil imbang di pertandingan tersebut sangat krusial bagi Indonesia untuk melanjutkan perjalanan ke fase berikutnya. Kehadiran Marc Klok di lini tengah terbukti memberikan kontribusi yang berarti bagi Skuad Garuda. Untuk mengikuti perkembangan terbaru mengenai Timnas Indonesia, termasuk berita seputar BRI Liga 1, Liga Champions, dan cabang olahraga lainnya, anda bisa bergabung dengan channel WhatsApp Bola.com.

Gol terakhir yang dicetak Marc Klok terjadi saat Indonesia mengalahkan Timor Leste dengan skor 3-0 pada laga persahabatan pada 30 Januari 2022. Sejauh ini, ia telah menjali 16 penampilan di bawah bendera Merah Putih, termasuk saat dilatih oleh Shin Tae-yong. Mengingat kekalahan 1-2 dari Timnas China dalam laga terakhir, di mana lini tengah menjadi salah satu titik lemah, memanggil Klok sebagai alternatif bisa menjadi pilihan yang bijaksana, mengingat pengalaman yang dimilikinya sebagai gelandang.