Saluran Energi Terjaga, Subholding Gas Jaga Jantung Infrastruktur BBM dan Minyak

Co.id Hai apa kabar semuanya selamat membaca Saat Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang ekonomi. Konten Yang Mendalami ekonomi Saluran Energi Terjaga Subholding Gas Jaga Jantung Infrastruktur BBM dan Minyak Ikuti terus ulasannya hingga paragraf terakhir.

1.1. Pertagas: Transformasi Menuju Perusahaan Infrastruktur Energi Nasional

Pertagas: Transformasi Menuju Perusahaan Infrastruktur Energi Nasional

Dalam rangka transformasinya menjadi perusahaan infrastruktur energi nasional, Pertagas, bagian dari Sub Holding Gas, terus memperluas cakupan bisnisnya. Tidak hanya dalam penyaluran gas alam, Pertagas juga mengembangkan dan menambah infrastruktur penyaluran energi, bersinergi dengan industri hulu hingga hilir.

Aksesibilitas infrastruktur penyaluran energi yang terintegrasi menjadi peluang besar bagi Pertagas untuk mengembangkan bisnisnya. Perusahaan ini berupaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, mengurangi risiko kecelakaan untuk menjaga keandalan operasional penyaluran energi.

Kerja sama dengan Pertamina Patra Niaga memungkinkan Pertagas untuk memperluas jaringan dan meningkatkan efisiensi dalam penyaluran energi. Kontribusi Pertagas dalam penyaluran minyak di Pulau Sumatera ini mendukung ketahanan energi nasional, kata Harry Budhi Sidharta, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN Tbk.

Selain itu, Pertagas juga tengah menggarap pembangunan pipa penyaluran BBM Cikampek-Plumpang. Saat ini Pertagas telah melakukan ekspansi bisnis dalam penyediaan infrastruktur energi lainnya seperti pipa minyak bumi dan BBM, kata Harry.

Subholding Gas (SHG) sebagai pengelola terbesar gas bumi nasional terus bertumbuh progresif dan berorientasi pada keberlanjutan. SHG tidak hanya mempertahankan bisnis eksisting, tetapi juga berupaya meningkatkan keandalan kinerja operasionalnya.

Komitmen ini didukung oleh kompetensi Pertagas dalam bidang operasional dan pemeliharaan pipa serta fasilitas pendukungnya. Kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang tersertifikasi menjadi pilar utama dalam menjaga standar operasional yang tinggi.

Untuk menjaga keandalan operasi pipa minyak, Pertagas melakukan pengendalian risiko melalui Security and Oil Losses Management With Integrated Detection System, serta pengendalian keakuratan alat ukur (meter) dalam mengatasi ketidaksesuaian (discrepancy) dengan prosedur yang ketat.

Dalam urusan keselamatan kerja, Pertamina Gas mencatatkan jam kerja selamat mencapai 105.142.028 jam hingga akhir September 2024, menegaskan komitmennya dalam mengedepankan keselamatan sebagai prioritas utama.

Melalui jaringan pipa yang terbangun untuk menyalurkan energi dari hulu ke hilir, akan berdampak pada efisiensi biaya pengangkutan, keselamatan kerja, fleksibilitas dan skalabilitas, serta keandalan pasokan energi yang stabil, kata Harry.

Subholding Gas Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas) telah mengoperasikan 63 ruas pipa sepanjang 2.930 KM di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan untuk memenuhi kebutuhan energi ke berbagai industri di tanah air.

Pertagas tidak hanya terus mengembangkan jaringan pipa yang dimiliki, tetapi juga berkomitmen memastikan keandalan energi yang disalurkan. Momentum dimulainya pembangunan pipa sepanjang 96 KM ditandai melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pertamina Patra Niaga pada 4 Oktober 2024.

Dengan menerapkan prinsip Flow Assurance dan Pipeline Integrity, Pertagas memastikan bahwa setiap aliran energi berlangsung dengan lancar dan aman, serta memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Dengan kompetensi yang dimiliki dalam sektor midstream, Pertagas mampu menjajaki kerja sama dengan industri hulu dan hilir untuk mengangkut berbagai jenis energi, seperti gas alam, minyak bumi, dan BBM.

Hingga saat ini, Pertagas telah membangun dan mengoperasikan Pipa Minyak sepanjang lebih dari 605 km di antaranya, Pipa Minyak Tempino - Plaju yang berada di Operation Central Sumatera Area dan Pipa Minyak Rokan yang berada di Operation Rokan Area.