Strategi Cerdas: Mantan Menkeu Ungkap 3 Solusi Meningkatkan Pendapatan Pajak Tanpa Naikkan PPN!

Co.id Assalamualaikum semoga kalian dalam perlindungan tuhan yang esa. Pada Postingan Ini saya akan mengulas cerita sukses terkait internasional., Konten Yang Mendalami internasional Strategi Cerdas Mantan Menkeu Ungkap 3 Solusi Meningkatkan Pendapatan Pajak Tanpa Naikkan PPN Jangan berhenti di tengah lanjutkan membaca sampai habis.

Mantan Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan bahwa penerimaan pajak di Australia lebih stabil dibandingkan dengan Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur penerimaan yang ada. Di Australia, pajak penghasilan (PPh) perorangan, atau yang sering dikenal sebagai pajak gaji, menjadi sumber utama pendapatan pajak. Menurutnya, untuk memperkuat dan memperluas basis pajak PPh di Indonesia, penting bagi para pekerja dan pengusaha untuk beralih ke sektor formal.

Bambang menjelaskan bahwa salah satu langkah untuk memperluas basis pajak adalah dengan mendorong individu dan pengusaha yang saat ini beroperasi di sektor informal agar dapat masuk ke dalam sektor formal. Ia menekankan bahwa masalah penghindaran pajak masih menjadi tantangan di Indonesia, di mana banyak orang dan perusahaan menghindari pajak dengan berbagai cara, termasuk praktik transfer pricing.

Praktik transfer pricing ini digunakan oleh perusahaan untuk menggambarkan keuntungan yang lebih kecil dari yang sebenarnya, sehingga mereka dapat membayar pajak yang lebih rendah kepada negara. Bambang mencatat bahwa peningkatan rasio perpajakan di Indonesia, yang telah stagnan di angka 10%, sangat penting untuk diperhatikan.

Menurutnya, terdapat tiga cara untuk meningkatkan rasio perpajakan, di mana langkah pertama adalah memperluas basis pajak. Selain itu, cara kedua adalah dengan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan pajak. Dalam acara Tax Time yang disiarkan oleh CNBC Indonesia pada tanggal 25 November 2024, Bambang mencatat pentingnya menanggulangi praktik penghindaran pajak agar rasio pajak di Indonesia dapat meningkat.

Dia menambahkan bahwa dengan transfer pricing, keuntungan yang seharusnya diterima Indonesia dipindahkan ke negara lain yang memiliki tarif PPh badan lebih rendah. Praktik ini jelas berpengaruh negatif terhadap penerimaan negara dan perlu diatasi agar potensi pajak Indonesia dapat dimaksimalkan.