Menggali Misteri di Balik Keputusan yang Tak Terduga

Co.id Bismillah semoga semua urusan lancar. Di Jam Ini saya akan mengupas tuntas isu seputar hukum. Tulisan Yang Mengangkat hukum Menggali Misteri di Balik Keputusan yang Tak Terduga Ikuti terus penjelasannya hingga dibagian paragraf terakhir.

Jaksa Agung ST Burhanuddin baru-baru ini menghadiri acara pelantikan dan serah terima jabatan Kepala Kejaksaan Tinggi serta pejabat eselon II di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta pada Kamis, 29 Agustus 2024. Di bawah kepemimpinannya, Burhanuddin telah membawa Kejaksaan Agung meraih banyak prestasi, terutama dalam mengungkap kasus-kasus korupsi besar yang menarik perhatian publik.

Karier Burhanuddin di Kejaksaan dimulai pada tahun 1989 setelah ia menyelesaikan Pendidikan Pembentukan Jaksa. Pada 2009, ia kembali ke Kejaksaan Agung sebagai Inspektur V pada Jaksa Agung Muda Pengawasan, yang bertugas mengawasi kinerja seluruh jaksa di Indonesia. Ketika dilantik sebagai Jaksa Agung, Burhanuddin sempat dikaitkan dengan Mayor Jenderal TNI (Purn.) TB Hasanuddin, yang merupakan saudaranya dan seorang politisi PDI Perjuangan.

Beralih dari sisi politik, ST Burhanuddin merupakan seorang jaksa karier yang telah mengabdikan dirinya sepenuhnya pada Korps Adhyaksa. Dalam perjalanan kariernya, ia telah mengisi berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus pada tahun 2007. Ia kembali dipercaya untuk menjabat sebagai Jaksa Agung RI oleh Presiden Prabowo Subianto untuk periode 2024-2029, setelah sebelumnya menjabat pada tahun 2019.

Sanitiar Burhanuddin, yang lahir di Cirebon, menyelesaikan pendidikan sarjana hukum di Universitas Diponegoro pada tahun 1983. Ia juga meraih gelar magister manajemen dari Universitas Indonesia dan gelar doktor dari Universitas Satyagama. Di bawah kepemimpinannya, Kejaksaan Agung berhasil mengungkap beberapa kasus signifikan seperti kasus PT Timah Tbk dan sejumlah kasus korupsi besar lainnya yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.

Burhanuddin mengisi berbagai posisi penting dalam struktur Kejaksaan, termasuk sebagai Kajari dan Asisten Pidana Umum di beberapa daerah, yang memberikan tanggung jawab besar dalam menegakkan hukum. Keseriusannya dalam menangani kasus-kasus korupsi ini mencerminkan komitmennya terhadap penegakan hukum yang adil dan profesional. Dalam suatu survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada April 2024, Kejaksaan Agung di bawah kepemimpinan Burhanuddin meraih tingkat kepercayaan publik yang tinggi, mencapai 74,7 persen.

Selama masa jabatannya, Burhanuddin tidak hanya mendapatkan kepercayaan dari atasannya, tetapi juga pernah menerima penghargaan dari pemerintah, termasuk Satyalancana Karya Satya X dan XX. Harapannya adalah bagi kepemimpinannya untuk semakin memperkuat upaya pemberantasan korupsi dalam pemerintahan saat ini.