Tarif Impor Mobil Listrik China Resmi Diterapkan EU, Beijing Bergolak!

Co.id Hai semoga harimu menyenangkan. Detik Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang internasional. Artikel Yang Menjelaskan internasional Tarif Impor Mobil Listrik China Resmi Diterapkan EU Beijing Bergolak Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.

1.1. 18,8%
2.1. 35,3%

Penyelidikan yang dilakukan oleh Uni Eropa mengungkapkan bahwa subsidi besar yang diberikan oleh pemerintah China kepada produsen mobil listrik mereka menyebabkan harga kendaraan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang diproduksi di Eropa. Keputusan penting diambil oleh Uni Eropa untuk memberlakukan tarif tambahan pada mobil listrik asal China sebagai respons terhadap temuan ini.

Melalui laporan tersebut, Uni Eropa menilai bahwa dukungan finansial dari pemerintah China menciptakan kondisi yang tidak adil bagi produsen lokal. Sebagai hasilnya, pemerintah China menentang langkah ini dan mencap tindakan Uni Eropa sebagai pola proteksionisme yang bias. Mereka bahkan berencana untuk memberikan balasan dengan menerapkan tarif sementara pada sejumlah produk yang diimpor dari Eropa, termasuk minuman beralkohol seperti brandy.

Valdis Dombrovskis, Komisaris Perdagangan Uni Eropa, menjelaskan bahwa kebijakan ini ditujukan untuk memastikan adanya persaingan yang sehat di sektor otomotif. Tarif tambahan yang mulai dikenakan pada hari Rabu ini akan berlaku selama lima tahun mendatang. Semua mobil listrik yang diproduksi di China, terlepas dari merek asing seperti Tesla, akan terpengaruh oleh tarif yang beragam ini.

Volkswagen, yang saat ini menghadapi persaingan ketat dari produsen mobil China, menyatakan bahwa tarif tambahan ini justru tidak akan memperbaiki daya saing industri otomotif Eropa dan berpotensi merugikan stabilitas ekonomi. Geely, salah satu perusahaan otomotif terbesar di China, dikenakan tarif tambahan sebesar 18,8%, sementara SAIC harus menghadapi tarif tertinggi sebesar 35,3%.

Serikat pekerja otomotif di Jerman mengingatkan bahwa langkah ini bisa menimbulkan efek negatif terhadap perdagangan bebas global serta pertumbuhan ekonomi di Eropa. Hildegard Mueller, presiden Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA), menyampaikan keprihatinan tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, China juga memulai penyelidikan terhadap subsidi Uni Eropa yang diberikan untuk produk-produk seperti susu dan daging babi yang diimpor ke negara mereka.

Meski ada penentangan dari beberapa negara anggota, khususnya Jerman dan Hungaria yang khawatir akan potensi perang dagang, suara mereka tampaknya tidak cukup untuk menggagalkan kebijakan ini. Tarif baru ini telah menimbulkan kontroversi, dan meskipun diskusi antara Uni Eropa dan China terus berlanjut, perbedaan pandangan yang mencolok tetap ada. Tiongkok mendorong kedua pihak untuk mencapai kesepakatan terkait harga minimum untuk mobil listrik di pasar Eropa sebagai upaya untuk mengimbangi subsidi yang diberikan.